Pada tahun ajaran baru, orang tua sibuk
mencarikan sekolah baru untuk anaknya, kebutuhan sekolah, tidak hanya itu saja,
anaknya yang menjadi siswa baru di sekolah baru juga sibuk dengan kegiatan Masa
Orientasi Siswa (MOS). Masa peralihan jenjang pendidikan rendah ke jenjang
pendidikan yang tinggi seperti SD ke SMP, SMP ke SMA, akan bertemu dengan masa
orientasi siswa ini. MOS adalah pengenalan awal para siswa baru terhadap
sekolah dan lingkungannya. Ada sebagian sekolah yang menganggap MOS adalah
salah satu syarat menjadi siwa di sekolah tersebut, mengubah status Calon Siswa
Baru menjadi Siswa Baru. Itu artinya apabila tidak mengikuti MOS masih dianggap sebagai Calon siswa baru. MOS
merupakan masa yawal yang penting dalam membentuk karakter individu khususnya
siswa baru agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah barunya.
Pembentukan karakter dalam MIOS merupakan hal yang penting. Seperti yang
diketahui saat ini karakter dan moral masyarakat Indonesia cukup bururk, banyak
terjadi perkelahian antar pelajar, kekerasan diantar pelajar dan tindakan
lainnya yang tidak selayaknya dilakukan pelajar . Salah satu penyebabnya adalah
minimnya penanaman karakter mulia dalam pribadi pelajar. Pendidikan karakter
perlu ditanamkan sejak dini agar para pelajar tidak hanya memiliki kecerdasan
intelektual saja melainkan memiliki kecerdasan spiritual, kecerdasan social maupun
kecerdasan mental. maka tercetaklah generasi penerus bangsa yang cerdas.
Berbudi pekerti luhur dan berjiwa spiritual yang kuat sehingga bangsa Indonesia
siap bersaing di era glpbalisasi. tidak selayaknya kita menutup diri dari
globalisasi namun perlunya penyeleksaian dan penyesuaian terhadap budaya
globalisasi dengan kepribadian bangsa. Karakter mulia yang perlu ditanamkan
adalah karakter yang mencerminkan budi perkerti dan budaya bangsa seperti:
percaya diri, kritis, disiplin, agamis, kreatif dan inovatif. Semua itu dapat
disusun dalam materi MOS sebagai berkut:
-
Pengenalan sekolah dan wawasan wiyata
mandala
-
Pengenalan etika, peraturan dan tata
tertib sekolah
-
PBB
-
Pengenalan potensi diri
-
Olahraga
Dengan
pelaksanaan kegiatan yang rileks, menyenangkan, di luar maupun di dalam
kelas, diharapkan peserta MOS dapat mendapatkan pendidikan karakter lebih dini
dan dapat menerima materi dengan baik. Fenomena yang terjadi saat ini MOS
banyak memasukkan unsure perploncoan, kekerasan, dan pemaksaan kehendak. Hal
seperti ini dapat menghambat sikap kritis, kreatif dan inovatif dari para peserta
MOS. Denga dalih dapat menjadikan siswa yang taat, patuh, disiplin dan
bermental baik, mereka yang terlibat dalam MOS tega meninggalkan nilai-nilai
kemanusiaan. Padahal apapun motifnya, perploncoan dengan cara menggembleng para
siswa sangatlah bertentangan dengan nilai kemanusiaan yang adat di masyarakat.
Tak jarang timbul rasa dendam untuk melakukan hal yang sama di generasi
selanjutnya. Begitu seterusnya. Cukup memprihatinkan jika pendidikan di
Indonesia harus terkjadi hal seperti ini. Mulai saat ini, jadikan MOS sebagai
momen yang tepat untuk mnamkan karakter mulia dan budi perkerti luhur dengan
kegiatan yang mendidik, menyenangkan sehingga pendidikan karakter di sini dapat
benar-benar diterapkan dan tidak hanya menjadi slogan belaka. Tidak menggunakan
momen MOS sebagai ajang balas dendam. Tidak lagi ada perploncoan, kekerasan,
pemaksaan kehendak dan penggemblengan. Jadikan awal yang baik sebagai awal
untuk awal kesuksesan di masa mendatang. Jadikan pendidikan karakter sebagai
tonggak generasi penerus bangsa dalam menghadapi masa depan. Pendidikan
Karakter unutuk bangsaku, Indonesia Jaya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar