September 08, 2012

argumenku tentang MOS


Pada tahun ajaran baru, orang tua sibuk mencarikan sekolah baru untuk anaknya, kebutuhan sekolah, tidak hanya itu saja, anaknya yang menjadi siswa baru di sekolah baru juga sibuk dengan kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS). Masa peralihan jenjang pendidikan rendah ke jenjang pendidikan yang tinggi seperti SD ke SMP, SMP ke SMA, akan bertemu dengan masa orientasi siswa ini. MOS adalah pengenalan awal para siswa baru terhadap sekolah dan lingkungannya. Ada sebagian sekolah yang menganggap MOS adalah salah satu syarat menjadi siwa di sekolah tersebut, mengubah status Calon Siswa Baru menjadi Siswa Baru. Itu artinya apabila tidak mengikuti MOS  masih dianggap sebagai Calon siswa baru. MOS merupakan masa yawal yang penting dalam membentuk karakter individu khususnya siswa baru agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah barunya. Pembentukan karakter dalam MIOS merupakan hal yang penting. Seperti yang diketahui saat ini karakter dan moral masyarakat Indonesia cukup bururk, banyak terjadi perkelahian antar pelajar, kekerasan diantar pelajar dan tindakan lainnya yang tidak selayaknya dilakukan pelajar . Salah satu penyebabnya adalah minimnya penanaman karakter mulia dalam pribadi pelajar. Pendidikan karakter perlu ditanamkan sejak dini agar para pelajar tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual saja melainkan memiliki kecerdasan spiritual, kecerdasan social maupun kecerdasan mental. maka tercetaklah generasi penerus bangsa yang cerdas. Berbudi pekerti luhur dan berjiwa spiritual yang kuat sehingga bangsa Indonesia siap bersaing di era glpbalisasi. tidak selayaknya kita menutup diri dari globalisasi namun perlunya penyeleksaian dan penyesuaian terhadap budaya globalisasi dengan kepribadian bangsa. Karakter mulia yang perlu ditanamkan adalah karakter yang mencerminkan budi perkerti dan budaya bangsa seperti: percaya diri, kritis, disiplin, agamis, kreatif dan inovatif. Semua itu dapat disusun dalam materi MOS sebagai berkut:
-          Pengenalan sekolah dan wawasan wiyata mandala
-          Pengenalan etika, peraturan dan tata tertib sekolah
-          PBB
-          Pengenalan potensi diri
-          Olahraga
Dengan  pelaksanaan kegiatan yang rileks, menyenangkan, di luar maupun di dalam kelas, diharapkan peserta MOS dapat mendapatkan pendidikan karakter lebih dini dan dapat menerima materi dengan baik. Fenomena yang terjadi saat ini MOS banyak memasukkan unsure perploncoan, kekerasan, dan pemaksaan kehendak. Hal seperti ini dapat menghambat sikap kritis, kreatif dan inovatif dari para peserta MOS. Denga dalih dapat menjadikan siswa yang taat, patuh, disiplin dan bermental baik, mereka yang terlibat dalam MOS tega meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan. Padahal apapun motifnya, perploncoan dengan cara menggembleng para siswa sangatlah bertentangan dengan nilai kemanusiaan yang adat di masyarakat. Tak jarang timbul rasa dendam untuk melakukan hal yang sama di generasi selanjutnya. Begitu seterusnya. Cukup memprihatinkan jika pendidikan di Indonesia harus terkjadi hal seperti ini. Mulai saat ini, jadikan MOS sebagai momen yang tepat untuk mnamkan karakter mulia dan budi perkerti luhur dengan kegiatan yang mendidik, menyenangkan sehingga pendidikan karakter di sini dapat benar-benar diterapkan dan tidak hanya menjadi slogan belaka. Tidak menggunakan momen MOS sebagai ajang balas dendam. Tidak lagi ada perploncoan, kekerasan, pemaksaan kehendak dan penggemblengan. Jadikan awal yang baik sebagai awal untuk awal kesuksesan di masa mendatang. Jadikan pendidikan karakter sebagai tonggak generasi penerus bangsa dalam menghadapi masa depan. Pendidikan Karakter unutuk bangsaku, Indonesia Jaya! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar